Monday, May 7, 2012 0 comments

Aih, Kenapa sih,… kok islam melarang pacaran??

“Aih, Kenapa sih,… kok islam melarang pacaran?? Begitu keluhan fulanah. Buat Fulanah ia melihat ada sisi positif yang bisa diambil dari pacaran ini. Pacaran atau menurutnya ‘penjajakan’ antara dua insan lain jenis sebelum menikah sangat penting agar masing-masing pihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya (dan biasanya untuk memahami karakter pasangannya ada yang bertahun-tahun berpacaran lho!!). 


Fulanah menambahkan ,”Jadi dengan berpacaran kita akan lebih banyak belajar dan tahu, tanpa pacaran ?? Ibarat membeli kucing dalam karung!! Enggak deh…!” Kemudian ia menambahkan “Bila suka dan serius bisa diteruskan ke pelaminan bila tidak ya,..cukup sampai disini..bye-bye!!, Mudahkan?” Hmm… Fulanah tidakkah engkau melihat dampak buruk dari berpacaran ini, ketika masing-masing pihak memutuskan berpisah??… 


Fulanah apakah engkau yakin benar apabila “putus dari pacaran” hati ini tidak sakit? Benarkah hati ini bisa melupakan bekas-bekas dari pacaran itu? Tidakkah hati ini kecewa, pedih, atau ikut menangis bersama butiran air mata yang menetes?? Sulit dibayangkan! Karena memang begitulah yang saya lihat didepan mata menyaksikan orang yang baru saja putus pacaran… 


Bila memang kita tanya semua wanita muslimah seusia Fulanah (yang sedang beranjak dewasa) maka akan melihat ‘pacaran’ ini dengan sejuta nilai positif. Jadi, jangan merasa aneh bila kita dapati mereka merasa malu dengan kawannya karena belum punya pacar!!.. Duh,..kasihan sekali… Wahai ukhti muslimah… Mari kita tela’ah bersama dengan lebih dalam. Berdasarkan fakta yang ada, bila anda mau menengok sekilas ke surat kabar, tetangga sebelah atau lingkungan sekitar , siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban ‘keganasan’ dari pacaran ini? Wanita bukan??.. Bila anda setuju dengan saya, Alhamdulillah berarti hati anda sedikit terbuka. 


Ya,… coba lihat akibat dari berpacaran ini. Awalnya memang hanya bertemu, ngobrol bareng, bersenda gurau, ketawa ketiwi, lalu setelah itu?? Tentu saja setan akan terus berperan aktif, dia baru akan meninggalkan keturunan Adam ini setelah terjerumus dalam dosa atau maksiat. Pernahkah anda mendengar teman atau tetangga ukhti hamil di luar nikah? Suatu klinik illegal untuk praktek aborsi penuh dengan kaum wanita yang ingin menggugurkan kandungannya? Karena sang pacar lari dengan langkah seribu atau tidak mau kedua orangtuanya tahu? Atau pernahkah engkau membaca berita ada seorang wanita belia yang nekat bunuh diri minum racun serangga karena baru saja di putuskan oleh kekasihnya??


Sadarkah kita, bahwa sebenarnya kaum hawalah yang banyak dieksploitasi dari ‘ajang pacaran ini? Sungguh, islam telah memuliakan wanita dan menghormati kedudukan mereka. Tidak percaya??lihat hadits ini.. ”janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya” (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad). 


Islam melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena islam tidak menginginkan terjadinya pelecehan ‘seksual’ terhadap wanita. Sehingga jadilah mereka wanita-wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya. Untuk kaum laki-laki pun islam melarang mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya coba simak hadits ini : “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir). 


Nah, jelas bukan mengapa islam melarang pacaran?? Bila memang seorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita, maka islam telah menyediakan sarananya, yaitu menikah. Karena islam Bukanlah agama yang kaku, maka islam menganjurkan kepada masing-masing pihak untuk saling berkenalan (ta’aruf). Tentu saja tidak berduaan lho, …harus ada pihak ketiganya. Setelah itu? Ya,. selamat bertanya tentang biografi calon pasangan anda, apabila kurang jelas, masih kurang yakin..islam menganjurkan mereka untuk shalat istikharah agar di berikan pilihan yang mantap yang nantinya insya Allah akan berakibat baik bagi dunia dan akhirat kedua belah pihak. Setelah mantap dan yakin akan pilihannya..kuatkan azzam (tekad), dan Bismillah… menikah..!! Indah bukan?? Wallahua’lam bish shawwab.


0 comments

Celotehan Singkat Soal 'Amanah'


Mungkin ini hanya sebatas teori dalam sifat putri, tapi untuk saat ini yang namanya amanah gak mau tau pokoknya harus benar-benar dijalankan. amanah itu bukan hanya sebatas ucapan verbal yang berlalu begitu aja diterpa angin. bukan! amanah itu adalah sebuah bahasa verbal yang ditipkan oleh seseorang kepada kita yang harus dipatri dalam hati. kalau perlu dibuat reminder-nya biar gak lupa. yang namanya amanah gak main-main, sob. ini berat bagi orang-terutama putri-yang doyan janji sana sini yang akhirnya bingung sendiri mau nepatin yang mana dulu. untuk itu, di sini putri sadar kalau kita itu jangan borong semua amanah dan janji yang dititipkan oleh orang ke kita. cek dulu kemampuan dan kesanggupan kita. selain itu, cek juga kapan timing-nya. kalau rasanya udah fix sama waktu dan batas kesanggupan kita, baru deh tuu bisa di accept amanahnya. dengan begitu, gak ada pihak yang mersa dirugikan.
hemm mungkin tulisan yang begitu singkat ini banyak kesalahan dimana-mana. tapi kurang lebih, putri cuma mau menyampaikan, kalau kita harus menjalankan amanah yang dititipkan dengan syarat harus sesuai dengan kesanggupan dan kemampuan kita ^^ semoga bermanfaat yaa :)
Friday, May 4, 2012 0 comments

Ada Apa dengan Tahajud?

Shalat Tahajjud Bisa Mengatasi Kanker
Sebuah penelitian ilmiah membuktikan, shalat tahajjud membebaskan seseorang dari pelbagai penyakit.

Berbahagialah Anda yang rajin shalat tahajjud. Di satu sisi pundi-pundi pahala Anda kian bertambah, di sisi lain, Anda pun bisa memetik keuntungan jasmaniah. Insya Allah, Anda bakal terhindar dari pelbagai penyakit. 

Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor. Sholeh melakukan penelitian terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya yang secara rutin memang menunaikan shalat tahajjud.

Ketenangan
Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup.

Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti stres maupun depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker). 


Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Perlu diketahui, Hormon Kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres, depresi atau tidak.


Untungnya, kata Sholeh, Stres Bisa Dikelola. Dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural", jelas Sholeh dalam disertasinya berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik.

Tahajjud harus secara Ikhlas & Kontinyu
Namun pada saat yang sama, shalat tahajjud pun Bisa Mendatangkan Stres, terutama bila Tidak Dilaksanakan Secara Ikhlas dan Kontinyu. "Jika tidak dilaksanakan dengan ikhlas, bakal terjadi kegagalan dalam menjaga homeostasis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama pertumbuhan sel yang normal, tetapi jika dijalankan dengan ikhlas dan kontinyu akan sebaliknya", katanya kepada Republika.
Dengan begitu, keikhlasan dalam menjalankan shalat tahajjud menjadi sangat penting. Selama ini banyak kiai, dan intelektual berpendapat bahwa ikhlas adalah persoalan mental-psikis. Artinya, hanya Allah swt yang mengetahui dan mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun lewat penelitiannya, Sholeh berpendapat lain.

Ia yakin, secara medis, ikhlas yang dipandang sebagai sesuatu yang misteri itu bisa dibuktikan secara kuantitatif melalui indikator sekresi hormon kortisol. "Keikhlasan Anda dalam shalat tahajjud dapat dimonitor lewat irama sirkadian, terutama pada sekresi hormon kortisolnya", kata pria yang meraih gelar doktor pada bidang psikoneoroimunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

Dijelaskan Sholeh, jika ada seseorang yang merasakan sakit setelah menjalankan shalat tahajjud, besar kemungkinan itu berkaitan dengan niat yang tidak ikhlas, sehingga gagal terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan adaptasi itu tercermin pada sekresi kortisol dalam serum darah yang seharusnya menurun pada malam hari. Apabila sekresi kortisol tetap tinggi, maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga berakibat munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang. Sedangkan sekresi kortisol menurun, maka indikasinya adalah terjadinya
produksi respon imunologik yang meningkat pada tubuh seseorang. Niat yang tidak ikhlas, kata Sholeh, akan menimbulkan Kekecewaan, Persepsi Negatif, dan Rasa Tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu menjadikan seseorang rentan terhadap serangan stres.

Dalam kondisi stres yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresi kortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imunosupresif yang menekan proliferasi limfosit yang akan mengakibatkan imunoglobulin tidak terinduksi. Karena imunoglobulin tidak terinduksi maka sistem daya tahan tubuh akan menurun sehingga rentan terkena infeksi dan kanker.

Kanker, seperti diketahui, adalah pertumbuhan sel yang tidak normal. "Nah, kalau melaksanakan shalat tahajjud dengan ikhlas dan kontinyu akan dapat merangsang pertumbuhan sel secara normal sehingga membebaskan pengamal shalat tahajjud dari berbagai penyakit dan kanker (tumor ganas)," kata alumni Pesantren Lirboyo Kediri Jatim ini. Menurutnya, shalat tahajjud yang dijalankan dengan tepat, kontinyu, khusuk, dan ikhlas dapat menimbulkan persepsi dan motivasi positif sehingga menumbuhkan coping mechanism yang efektif.

Sholeh menjelaskan, respon emosional yang positif atau coping mechanism dari pengaruh shalat tahajjud ini berjalan mengalir dalam tubuh dan diterima oleh batang otak. Setelah diformat dengan bahasa otak, kemudian ditrasmisikan ke salah satu bagian otak besar yakni Talamus. Kemudian, Talamus menghubungi Hipokampus (pusat memori yang vital untuk mengkoordinasikan segala hal yang diserap indera) untuk mensekresi GABA yang bertugas sebagai pengontrol respon emosi, dan menghambat Acetylcholine, serotonis dan neurotransmiter yang lain yang memproduksi sekresi kortisol.

Selain itu, Talamus juga mengontak prefrontal kiri-kanan dengan mensekresi dopanin dan menghambat sekresi seretonin dan norepinefrin. Setelah terjadi kontak timbal balik antara Talamus-Hipokampus-Amigdala-Prefrontal kiri-kanan, maka Talamus mengontak ke Hipotalamus untuk mengendalikan sekresi kortisol.

Nah teman-teman semua, kesimpulan dari uraian di atas adalah, bahwa Tahajud selain mempunyai manfaat spiritual seperti yang telah kita ketahui bersama, juga mempunyai manfaat dari segi kesehatan yang salah satunya mengatasi kanker serta memberikan ketenangan bagi kita. Mari sama-sama kita berusaha untuk menegakkan sholat sunat yang satu ini secara Iklas dan kontinyu. 

Tahajud,,,pahala dapat, sehat pun nikmat :) 


*sumber: dari berbagai sumber
0 comments

Ibu Tahu Tidak

Ibu tahu tidak, kalau aku susah menelan sehingga aku sulit untuk makan. nasi yang aku ambil dari dapur, selalu terbuang. hanya beberapa suap yang bisa kutelan. setiap ibu datang untuk memastikan apakah aku makan atau tidak, aku selalu berpura-pura memegang sendok dan menahan nasi yang kusuap di dalam mulut agar terkesan aku sedang mengunyah makanan.

Ibu tahu tidak, kalau aku sering sakit kepala dan aku sering bersembunyi dari ibu karena tidak mau membuat ibu khawatir.

Ibu tahu tidak, kalau aku sering bohong ketika ibu bertanya apakah aku sedang sakit atau tidak. aku sebenarnya sakit, bu. tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya karena aku tahu ibu pasti marah dan khawatir ketika tahu aku sakit.

Ibu tahu tidak, aku sering menangis dan menjerit kesakitan di dalam kamar. Aku mingkem menggunakan bantal supaya ibu tidak mendengar teriakanku.

Ibu tahu tidak kalau minus mataku bertambah lagi. aku tidak berani mengatakannya sampai detik ini kepada ibu karena ibu akan memarahi aku karena tiap sebentar aku selalu periksa mata ke dokter.

Ibu tahu tidak, kalau ada sesuatu yang membuat kepala bagian belakangku bengkak. itu sangat perih, bu. dan sekali lagi aku tidak berani mengatakannya kepada ibu.

Ibu tahu tidak kalau aku sering tidur larut malam secara diam-diam tanpa sepengetahuan ibu. ketika ibu terbangun dan mengecek ke kamar apakah aku sudah tidur atau belum, aku sering berpura-pura tidur. padahal itu tidak bu. aku melakukan itu karena aku takut dimarahi ibu. aku tahu ibu tidak pernah mengijinkanku sekalipun tidur diluar batas yang telah ibu tetapkan. tapi bu,,,, aku selalu melanggarnya.

Ibu tahu tidak kalau pundak dan kakiku selalu sakit ketika bangun tidur. sampai jalanku pun tidak karuan dan tertatih.

Ibu tahu tidak kalau asmaku sering kambuh dan mataku mulai alergi. aku sengaja tidak memperlihatkannya kepada ibu karena sekali lagi aku tidak ingin membuat ibu khawatir.

Ibu tahu tidak kalau indra perasaku kurang berfungsi sehingga aku kurang peka merasakan rasa makanan

Ibu tahu tidak kalau tenggorokanku sakit ketika aku memakan makanan bercabe, berkuah, dsb sehingga setiap hari aku memakan nasi putih tanpa dibumbui apa-apa. itu sangat tidak enak bu.

Ibu tahu tidak kalau bagian dekat jantungkku pernah meradang dan tiba-tiba aku berhenti beraktivitas beberapa saat sampai radangnya ilang.

Ibu tahu tidak kalau aku sering bersin dan pilek setiap pagi dan entah berapa tisu yang aku habiskn setiap pagi. hidungku sudah sangat perih, bu.

Ibu tahu tidak kalau nyeri di gigiku juga sering kambuh ketika aku salah makan makanan yg membuat gigiku meradang. tapi aku tetap memilih diam, bu.

Ibu tahu tidak kalau perut aku sering sakit padahal aku makan sesuai yang ibu katakan. aku beneran rajin makan, bu. tapi tidak diwaktu-waktu yang ibu minta.

Ibu tahu tidak kalau pada akhirmya, aku tidak tahan lagi menyimpan rasa sakit dan ibu pun tahu kalau aku sakit. yaa dan saat itulah muka ibu berubah panik dan melarikankku ke rumah dokter, tempat yang sering aku kunjungi sejak bayi. dan saat dokter memberiku obat penekan rasa nyeri selama seminggu, siklus sakitku berlanjut lagi. aku hanya benar-benar sembuh seminggu, bu. Setelah seminggu, aku sering kambuh lagi.

Tapi bu,, aku tidak apa-apa. Sakit yang aku alami ini tidak seprah yang ibu rasakan ketika harus mengandungku selama 9 bulan, ketika harus melahirkanku dengan rasa sakit yang begitu luar biasa, dan semua yang telah ibu lakukn padaku dengan ikhlas hingga aku telah tumbuh menjadi gadis dewasa-yang mungkin akan segera dewasa-ibu yang akan selalu berusaha memberi kebahagiaan untuk ibu.

Terimakasih atas ketulusan Ibu. Aku akan berjuang melawan rasa sakit ini, bu. Yaaa...aku harus berjuang!! Do'akan aku selalu,bu agar aku selalu diberi kesabaran dan kesehatan oleh Allah. Aku juga akan berusaha agar aku bisa menjadi dokter pribadi ibu kelak. yaaa..dokter yang tidak hanya taat pada Allah, namun juga dokter kebanggaan orang tua dan dokter yang dicintai oleh semua orang.

Maafkan aku yang membuat ibu tidak terlalu banyak tahu tentang apa yang aku rasakan. yang perlu ibu tahu adalah aku gadis ibu yang selalu ceria dan akan membahagiakan ibu hingga Allah memisahkan kita.. Ana Uhibbukifillah, Ummy :* <3


*disadur dari kisah seorang gadis yang mengharapkan kesembuhan dari Illahi
5 comments

Surat Rindu Teruntuk Panitia SU VII FKUA

Kawan seperjuangan yang begitu tangguh,,
Terimakasih atas keringat ikhlas yang kalian berikan.
Tanpa ketulusan niat, mungkin hati kita tidak pernah terpaut dalam nada kekompakan.

Ada kalanya suatu saat nanti kita merindukan semua yang pernah kita lakukan bersama
rindu di saat nada dering telpon genggam berbunyi dan itu adalah sebuah pesan reminder rapat panitia
rindu saat telat datang rapat dan dimintai iqob,
rindu saat latihan menjadi presidium hingga larut malam,
rindu saat harus membuat proposal yang entah berapa kali mengalami perubahan,
rindu saat duduk melingkar sambil lesehan di gazebo EF dan anatomi sewaktu rapat,
rindu saat pulang menjelang maghrib demi menuntaskan rapat,
rindu saat harus pulang malam mepersiapakan acara (bagi ikhwan),
rindu saat kumpul bersama membuat umbul-umbul SU yang dipuji oleh SC tercinta,
rindu saat harus berdebat dengan staff akademik dan pemegang kunci gedung kampus,
rindu saat harus mengopi ratusan lembar LPJ,
rindu saat meminta uang kepada demisioner bendum demi kelancaran acara,
rindu saat menunggu peserta dan tamu undangan di kursi registrasi berjam-jam,
rindu saat panik ketika ada kesalahan saat acara berlangsung,
rindu saat mempersiapkan makanan dan snack untuk mengisi kekosongan perut,
rindu saat harus mengangkat galon dan dispenser dari kostan ke gedung GH,
rindu saat salah seorang teman kita dikerjai dihari ulang tahunnya,
rindu saat ketua kita bersusah payah menyuruh masuk ke dalam gedung GH,
rindu saat harus berdebat soal kelebihan makanan yang entah tersisa berapa,
rindu saat foto bersama di dekanat dan saat SU hingga maghrib menjelang,
rindu saat mengabadikan foto demi foto saat acara SU berlangsung,
dan rindu setiap detik yang kita perjuangkan demi terselenggaranya acara kita..

Kawan,,,,, tersenyumlah!! Meski acara kita telah usai dengan sukses, jangan pernah lelah untuk selalu berjuang dalam sebuah kerja tim yang hanya mengharapkan ridho Allah..

Tetap semangat kawan!! Karena di hadapan kita ada amanah-amanah baru yang sedang menanti keringat kita. yaa keringat!! keringat ikhlas yang mampu menanggung tanggungjawab karena Allah.. 


SELAMAT MENGUKIR SEJARAH BARU, KAWAN ^^

 
;